Minggu, 25 Mei 2014

DESKRIPSI NASKAH KATOBBA JUMA


1.      Judul
Judul luar Naskah kutbah adalah katobba juma judul dalamnya sama saja.
Perbedaan antara judul dalam dan luar mungkin karena penerbit itu sengaja tidak membedakannya.
2.      Nama pemilik
Nama pemiliknya adalah Sannareng seorang Imam masjid. Umurnya sekitar 60 tahun. Selain menjadi imam masjid, beliau juga bekerja sebagai petani.

3.      Alamat pemilik
Di dusun Berru Desa Abbanuange kecamatan lilirilau kabupaten Soppeng.
4.      Alamat penyimpanan Naskah
Naskah ini disimpan di rumahnya Sannareng kadang juga dibawa ke masjid jika mau dipakai memberikan khutbaah. Di dusun Berru Desa Abbanuange kecamatan lilirilau kabupaten Soppeng.
5.      Nama penulis/penyalin
Naskah ini di tulis oleh tiga orang yang bernama K.H. Abdul Muin Yusuf, K.H. Hamzah Manguluang, dan K.H. Suparman Idrus BA.
6.      Nama pengarang
Ketiga orang ini tinggal di Sengkang Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan dan sekaligus mereka juga sebagai pengarang Naskah ini.
7.      Alamat penulis
Alamat penulis jalan K.H. Abdul Muin Yusuf sengkang kabupaten Wajo.
8.      Tempat penyalinan Naskah
Naskah ini di terbitkan di Sengkang pada tahun 1986-1987 oleh Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Daerah tingkat I propinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan yayasan Badan Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah ( BAZIS ) Propinsi Sulawesi Selatan.
9.      Tarik/tahun ( Abad ) : 1986-1987 Masehi
Pada tahun itulah naskah kutbah ini sudah mulai di produksi
10.   Bahasa dan aksara yang digunakan
Bahasa yang digunakan ada tiga macam yaitu, bahasa bugis, bahasa Indonesia, dan bahasa Arab. Dalam khutbahnya ada yang berbahsa Arab dan berbahasa bugis. Kedua bahasa ini digunakan agar masyarakat yang mendengarnya bisa cepat mengerti apa yang dimaksud. Sedangkan bahasa Indonesia disini digunakan untuk sebagai pengantar dalam pembuatan Naskah ini begitu juga dengan daftar isinya sebagian menggunakan bahasa Indonesia. Begitu juga dengan aksara yang digunakan adalah aksara bugis,latin dan Arab.
11.  Ukuran Naskah
Ukuran naskah ini dengan panjang 15,9 cm,lebar 10,5 cm, tebalnya 0,6 cm dengan blok teksnya, panjangnya 13,8 cm, dan lebarnya 8 cm.
12.  Jumlah Halaman Naskah 93 halaman
 Jumlah halaman naskah ini sebanyak 93 halaman.
13.  Jumlah baris/perhalaman
jumlah baris perhalaman sangat berpariasi, yaitu mulai dari jumlah paling sedikit yaitu 9 baris sampai pada 22 baris perhalaman.
14.  Jumlah suku kata
Jumlah suku kata juga sangat berpariasi mulai dari 10 sampai 13 suku kata dengan aksaraq bugis dan aksara Arab.  Ini terlihat pada kutbah yang yang ada dalam Naskah ini.
15.  Keadaan fisik Naskah
Keadaan fisik Naskah ini sudah rusak, jilitannya memakai jilitan hekter yang sudah terlepas, warna sampulnya kecoklat-coklatan dengan berbintik-bintik putih, keadaan kertasnya sudah berwarna kecoklat-coklatan.  
Disini tidak ditemukan Wtermak karena kertas yang digunakan hanya kertas biasa. Tintahnya berwarna hitam. Adapun gambaran Gambaran isi naskah yaitu, yang pertama pappaddiolo,yang kedua  lao-laona assiyakatuwongengngē rilino, yang ketiga alebbirenna akessingeng ampē, yang ke empat alebbirenna teppe’ ē, yang ke lima alebbirenna tauwē ri puang Allah Taalah, yang ke enam alebbirenna riatoro madēcēng anrē wē, yang ketujuh aparellungenna rijagai adisingengngē, yang ke delapan aparellungengna ribakeri madēcēng pappenyamenna Puang Allah Taalah, dan yang kesembilan adalah aparellungenna assiddi-siddingeng.

Alebbirenna Akessingeng Ampēwē
Di dalam kutbah ini dengan senang hati saya akan menyampaikan kelebihan dari pada sifat yang baik. Karena  sifat yang baik adalah kunci kesejahteraan dan kebahagiaan bagi suatu kaum bangsa dan begitu pula untuk suatu ummat. Untuk itu tiap-tiap ummat pendahulu yang diberi tugas dan disuruh dengan bersamaan (hal.20) agama yang memiliki dasar keagamaan dan memiliki sifat yang baik. Dan bisa menyampaikan bahwa: 

Allazinah husnul huluki
            artinya: adapun yang dituntut dalam agama yang diturunkan oleh Allah SWT adalah sifat yang baik.
 Sehinnga dalam hadis Allah SWT yang berbunyi:
: ja’arajul ila rasulillahi, baena yadaehi paqalah yarusulullahi maddinu qala husnul huluqi paatahu qabili yaminihi. Paqala yarasulullahi maddinu; qala husnul
huluki summa   atahu minqabeli simalihi paqala; maddinu paqala husnul huluqi. Summa atahu min warah tihi paqala.  Yarasulallahi ma yadinu pa altapata ialehi waqala ama tapeqahu, huwa an lah tagedaba.( Hal 21).
Artinya: datanglah seorang laki-laki kepada Nabi Muhammad SAW langsung duduk didepannya lalu dia bertanya; apakah tujuan utamanya agama itu wahai utusan Allah?, Nabi Muhammad SAW menjawab; sifat yang baik. Tiba-tiba datang lagi dari sebelah kanannya Nabi lalu bertanya; wahai utusan Allah apakah sebenarnya tujuan dari agama itu?  Nabi Muhammad SAW menjawab tujuannya adalah sifat yang baik. Datang lagi dari sebelah kirinya Nabi Muhammad SAW lalu bertanya; wahai utusan Allah apakah tujuan utama dari agama itu?, Nabi Muhammad SAW menjawab bahwa sifat yang baik. Datang lagi dari belakang Nabi lalu bertanya; (hal.22). Wahai utusan Allah apakah tujuan utama dari agama itu?, Nabi Muhammad SAW menjawab bahwa apakah kamu tidak memahaminya? Dengan inlah tagedabu jangalah engkau selalu marah.